Dalam salah satu perjalanan di daerah Kabupaten Kuningan, Jawa barat pada medio 2010 yang lalu, kami sekeluarga mampir ke objek wisata pemandian air dingin Cibulan yang menurut informasi bahwasannya objek wisata ini merupakan salah satu objek wisata tertua yang ada di kabupaten Kuningan, diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand Achmad.
Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter.
|
Kolam dengan pembatas sehingga tidak membahayakan anak-anak yang mandi |
|
dengan kedalaman hanya 60 cm, anak-anak bebas bermain air |
|
Abang dan adek pun ceria bermain walau suhu air lumayan dingin dan membeku |
|
dingin nggak terasa yang penting mandi ya dek... |
Kedua kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih. Hal itu bergantung kebersihan air. Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu.
|
Air yang jernih dengan ikan dewa |
|
Ikan dewa |
|
Ikan dewa yang jinak, bahkan bisa di pegang apabila kita memberi makanan berupa ikan kecil yang banyak di sediakan oleh warga setempat |
Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Tempat rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat pemandian, seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi untuk tempat bilas seusai berenang.
|
Lokasi yang adem dengan di naungi pohon-pohon besar |
Selain kolam dengan ikan dewanya yang jinak, di sudut barat pemandian ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu: Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane, Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan. Di antara ketujuh sumur itu, konon ada salah satu sumur yang berisikan Kepiting Emas, yaitu Sumur Cirancana. Apabila ada orang yang sedang mujur dan dapat melihat wujud dari Kepiting Emas itu, maka segala keinginannya akan terkabul.
Tujuh mata air itu terletak mengelilingi sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika ia beristirahat sekembalinya dari Perang Bubat. Petilasan itu berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran Raja Agung Pajajaran). Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini sering dikunjungi orang untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah. Mereka percaya bahwa air di tempat itu akan membawa berkah dan dapat mengabulkan permohonan mereka (sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Cibulan)
Setelah puas mandi atau pun mengelilingi area petilasan, kita dapat membeli oleh-oleh khas daerah Kuningan yang banyak dijajakan di kios-kios kecil di pelataran parkir, bermacam makanan seperti tape daun yang di simpan dalam ember-ember plastik hitam, maupun berbagai kerajinan dari bambu dan rotan.
|
Menenteng oleh-oleh |
|
dengan permaisuri di pelataran parkir |
|
Berpose sejenak dengan kedua jagoan di pelataran parkir |
1 komentar:
Saya pernah ke Cibulan beberapa kali. Dulu. Dulu banget, waktu masih TK atau SD, diajak oleh orang tua. Almarhum ayah saya punya banyak saudara di Kuningan ini.
Ternyata Pak Haris bisa sampai ke sini. Ngajak anak-anak pula...
Salam,
CP
Posting Komentar