Kamis, 06 Oktober 2011

Nasehat Boss


Hi Pak Haris,

I have a good time on last Thursday with you on all the doubts and issues that happened in Injection sections. The areas that not meeting our expectation and also the potential risk in causing line stop in house and externals due to machine capacity , tooling and machines breakdown awaiting for repair.  As we all understand that we are entering into the high peak season in meeting the customers demand, the managing skill and the technical skill of our members are very crucial. I have recruited Pak Christianto –Assistant manager to support Injection team and PPIC to ensure quick response to all issues that may cause line down in house as well as external customers.

Pak Christianto will be assign to take full lead and responsibility for the night shift and fully responsible to support Harmaini to achieve the plans. Please give your full support and guidance to him and treat him as your second man in assisting you in achieving the improvement in shortest time.

As what I have told you that you must help to release Harmaini’s burden, his health is not that sound and need support from you. I have always seen him reporting the MC down and not running and seek help to quickly resume the production but the actions were late , of course I understand sometimes due to spare part delay or holding by some parties, however , it still need your attention and pushing to all related people to act quickly.

There were many doubts that I felt in you and had clarifying with you in our discussion that I hoped it will be drained off in my memories and wish that we can start a new and build the brand new injection section with the new strategies and plan.
I’m now looking for a good Mold shop manager who can support production to resolve tooling issues so that production can achieve better productivity and efficiency in daily performance.

Remember that I have said, life journey is a matter of shaping process, there are many things turns up the way not we want but if we treasure all the “Not we want” into the driving power to drive us to “we want” them life will be more simple and achievable. In order to live happy, there were some rules that we have to follow:

1.       Free our Heart from hatred.
2.       Free our Mind from worries.
3.       Less expectation.
4.       Live simple.
5.       Give more contributions….
6.       Always regards yourself as a friend…
7.       Think that you are working for God and not the Man….                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          
 Haris , Please continue to high light the progress like what you have done in your recent mail to related team… this is a good practice.

Regards,

Jumat, 30 September 2011

Blazer Goes to Bengkulu

Pulang kampung selama liburan lebaran tahun 2011 kami sekeluarga menggunakan Blazer Montera SOHC lansiran tahun 2000 sebagai sarana transportasi.
Sungguh tidak mengecewakan, dengan menempuh jarak total hampir 3000 KM, dengan segala macam karakter jalan, mulai dari jalanan mulus di sepanjang tol Jakarta - Merak, jalanan kriting sepanjang Bakauheni sampai Bukit kemuning, jalanan gravel di selingi lubang-lubang sepanjang Liwa, Krui, hingga mencapai Argamakmur... Mantappp.

Jum'at 26 Sept 2011, SPBU Cikarang baru. isi Pertamax full tank. ready to go..tareek manggg
 Mendarat dengan selamat di Pelabuhan penyeberangan Bakauheni, Lampung selatan setelah antri selama hampir 10 jam. Welcome to Sumatra Island boys..

 Istirahat sejenak di AlfaMart persimpangan Bukit Kemuning Lampung Utara untuk mengisi logistik buat bocah bocah petualang,..

Bermalam di Hotel Permata Liwa, untuk melepas penat sekaligus merasakan sensasi dinginnya udara dilereng gunung Kumala.. hiii berrrrrr
 Narsis sejenak di tepi pantai Krui Lampung selatan,.

 SPBU kota Manna, Bengkulu selatan

 Akhirnya, sampai juga di rumah emak, Argamakmur Bengkulu Utara.



 Hamparan pasir putih di Pantai Nala, Bengkulu



Jalanan berbatu dari Lais menuju kabupaten Muko-muko dengan melintasi banyak sungai-sungai besar dengan jembatan yang gagah.. (ini lintas barat lho)


 


 Istirahat sejenak di tepi pantai barat Sumatera, menjelang kota Muko-muko, sambil menikmati indahnya matahari terbenam... duh indahnya negeri ku.



Setelah perjalanan jauh, menyegarkan diri dulu dengan mandi di sungai Manjuto, desa Lalang luas, Kabupaten Muko-muko. daerah ini merupakan daerah perbatasan provinsi Bengkulu dengan provinsi Sumatera barat.

Senin, 12 September 2011

Sunset @Pantai Palik, Bengkulu Utara

Liburan lebaran tahun 2011 yang lalu kami manfaatkan sekeluarga untuk pulang kampung ke Bengkulu untuk menjenguk Ibu dan saudara-saudara yang lain.
Salah satu obyek wisata yang kami kunjungi adalah "tanah lot" pantai Palik yang terletak di kecamatan Lais, Bengkulu Utara.







Wow,.. indahnya Negeri ku,..
Ayo jalan-jalan ke seantero Nusantara..

Senin, 01 Agustus 2011

Aki MF gratis dari PT GS Battery

Berkah di hari pertama bulan Ramadhan adalah mendapatkan satu unit aki MF gratis dari PT GS Battery sebagai salah satu bentuk uji coba produk baru mereka.
Sebenar-benarnya program aki gratis ini diluncurkan sebagai salah satu daya tarik buat anggota BIC yang akan ikut touring akhir tahun 2010 yang lalu ke Nusakambangan Cilacap, namun baru mulai terealisasi pada bulan ini.
Untuk hari ini hanya saya dan Om Aldy rinaldi dari BIC pusat yang datang ke pabrik PT GS Battery di kawasan industri Surya Cipta Karawang timur.

foto diatas adalah teknisi dari PT GS, Om Aldy masih dalam seragam dinas lengkap & Om Ardy anggota BIC yang juga aryawan dari PT GS yang punya ide mengadakan acara Aki gratis ini.
Menurut teknisi dari PT GS, aki yang sekarang terpasang merupakan produk baru dan baru saja lounching ke pasar pada bulan Juli yang lalu.


Terima kasih BIC, terima kasih PT GS Battery, Blazer ku udah pake aki baru siap untuk berpetualang lagi,....

Senin, 18 Juli 2011

Ahmad Albar di Classic rock night.

Jumat malam lalu 15 Juli 2010 kami berkesempatan untuk nonton bareng acara classic rock night yang diadakan oleh Bebek Bali Resto, water boom Cikarang dengan bintang tamu rocker gaek Ahmad Albar.
Wuihhh, nggak nyangka walau sudah dibilang gaek, namun kwalitas suara dan stamina nya tak kalah dengan vokalis muda dari home band yang mendampinginya,..saluttt.






Dalam kesempatan ini juga kami dari BIC rayon Cikarang mendapat tamu kehormatan, yaitu sesepuh dari rayon BIC Jawa Timur yang jauh-jauh datang untuk silahturahmi. Jadi lah malam itu menjadi momen yang berarti buat kami semua, silaturahmi dapat, nostalgia lagu lagu-lagu jaman dahulu dapat.
Inilah kami yang berbahagia dari kiri ke kanan, saya sendiri, Mbah Jarwo Jatim, Iyek aka Ahmad Albar, om Ridhuan kabid teknik aka owner bingkil terdekat dan om Sandy Humas.
Sungguh pengalaman yang menyenangkan,..yukkk kita ulangi lagi

Kamis, 07 Juli 2011

Nonton Serdadu Kumbang

Salah satu kegiatan yang kami sekeluarga rutin lakukan dalam mengisi liburan anak sekolah adalah menonton film di bioskop, dimana setiap liburan sekolah selalu saja banyak film-film baru yang layak ditonton oleh anak-anak.
Kali ini kami menonton di salah satu jaringan bioskop 21 yang ada di mal lippo Cikarang dengan judul yang cukup menarik yaitu "Serdadu kumbang" yang diproduseri oleh ari Sihasale dan istri.

Kami sekeluarga membeli tiket untuk pertunjukan yang jam 18.45 seharga 15 ribu rupiah perorang, cukup murah sesuai dengan pengumuman yang baru ditempel oleh pihak pengelola. sebelumnya kami hanya membayar sebesar 10 ribu rupiah perorangnya. Sementara suasana dididalam ruang bioskop sendiri tidak terlalu ramai, mungkin karena masih dalam hari kerja.


Berikut adalah alur cerita dari film tersebut yang diambil dari http://oase.kompas.com/read/2011/06/17/03110069/Serdadu.Kumbang.Kisah.Tiga.Bocah.

Amek, Umbe, dan Acan adalah tiga bocah bersahabat karib yang hidup dalam kondisi serba kekurangan di sebuah perbukitan di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Persahabatan ketiga bocah ini seakan tak terpisahkan.
Amek, bocah yang menderita bibir sumbing, tinggal bersama "Inaq" (ibunya) Siti dan kakaknya Minun di sebuah rumah panggung sederhana yang jauh dari kota, sejak ia ditinggal ayahnya Zakaria (Jack) merantau mengadu nasib ke Malaysia.
Selain tiga sahabat sejati, Amek juga memiliki seekor kuda kesayangan yang diberi nama "Smodeng".
Kendati hidup dalam kondisi serba kekurangan, ketiga bocah Bukit Mandar itu masing-masing punya cita-cita. Amek, misalnya ingin menjadi penyiar dan presenter TV nasional.
Kisah kehidupan tiga bocah Bukit Mantar itu diangkat dalam film layar lebar dengan judul "Serdadu Kumbang" oleh pasangan suami-istri Ari Sihasale Ari Sihasale sebagai Produser dan Direktur serta Nia Sihasale Zulkarnaen sebagai Executive Producer di bawah naungan rumah produksi Alenia Fictures.
Penggarapan film bertema anak-anak dan pendidikan itu melibatkan perusahaan tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) Batu Hijau, Sumbawa Barat sebagai sponsor utama.
Film Serdadu Kumbang yang mengambil gambar (shooting) di Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa ini didukung sejumlah aktor dan aktris papan atas Ririn Ekawati, Lukman Sardi, Leroy Osmani, Dorman Borisman, Putu Wijaya, Titi Sjuman, Asrul Dahlan, Surya Saputra, Monica Sayangbati, Fanny Fadila dan Norman Borisman .
Film Serdadu Kumbang dibintangi tiga pemain cilik dengan pemeran utama Yudi Miftahudin (11) yang berperan sebagai Amek, Aji Santosa (9) sebagai Umbe, dan Fachri Azhari (11) sebagai Acan. Film tersebut akan tayang mulai Kamis, 16/6, saat liburan sekolah
Lima anak asli Sumbawa, Kencor, Jafar, Beda, Ima, dan Lan juga dilibatkan dalam film yang menceritakan tiga orang anak, yakni Amek, Umbe, dan Acan, yang berusaha keras merintis cita-cita mereka meski dengan berbagai keterbatasan.
Film yang mengangkat tema keluarga dan pendidikan mengambil lokasi shooting di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Pasar Taliwang, Kecamatan Taliuwang dan Desa Bungin, Kecamatan Akas Kabupaten Sumbawa yang memakan waktu sebulan lebih, mulai November hingga Desember 2010.
Film Serdadu Kumbang mengangkat kisah kehidupan tiga bocah Sumbawa yang hidup dalam serba kekurangan. Amek, bocah yang menderita bibir sumbing hidup dalam kondisi sangat sederhana di sebuah rumah panggung di Desa Mantar bersama "Inaq" (ibunya) Siti yang diperankan Titi Sjuman dan kakannya Minun (Monica Sayangbati).
Amek bersama ibu dan kakanya hidup dari berjualan kecil-kecilan di bawah kolong rumah panggung sederhana tempat mereka tinggal, sejak mereka ditinggal ayahnya Zakaria (Jack) yang diperankan Asrul Dahlan mengadu nasib sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Anak, bocah yang menderita bibir sumbing itu bercita-cita menjadi presenter berita televisi nasional suatu saat nanti. Awalnya ia sama sekali tak percaya diri karena kekurangannya itu. Apalagi ia sempat tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun lalu. Hal tersebut yang membuatnya semakin tidak yakin bisa menggapai cita-citanya.
Perjuangan Amek, Minun, dan sahabat-sahabatnya yang lain dalam meraih cita-cita tidak semulus yang dibayangkan. Beberapa kali tidak lulus Ujian Nasional, namun tidak sampai membuat mereka putus asa.
Mereka bahkan menempuh cara yang tidak wajar agar bisa lulus ujian. Amek dan teman-temannya menggantungkan secarik kertas bertuliskan cita-cita mereka kemudian dimasukkan ke dalam botol dan digantungkan di dahan pohon yang oleh masyarakat setempat dinamakan "Pohon Cita-cita".
Dalam film bertema pendidikan itu dikisahkan tokoh guru Alim berwatak keras yang diperankan aktror Lukman Sardi . Setiap siswa yang bersalah dihukum terutama Amek, Umbe dan Acan. Tokoh utama dalam film Serdadu Kumbang, Amek dikenal sebagai anak yang introvert, keras hati dan jahil sehingga sering di hukum oleh guru-gurunya di sekolah.
Namun, dari semua kekurangan itu, Amek memiliki kelebihan yakni mahir dalam mengendalikan kuda, sehingga ia selalu menang dalam lomba pacuan kuda yang sering dilaksanakan di kampungnya di Desa Mantar.
Ari Sihasale, sutradara sekaligus produser menyelipkan beberapa adegan lucu dalam film Serdadu Kumbang terutama ketika Amek bersama teman-temannya membeli kartu perdana untuk menelpon ayaknya, Zakaria (Jack) yang tida tahun tidak pulang dari Malaysia tanpa kabar.
Ameq bersama dua sahabatnya Umbe dan Acan pergi ke pasar Taliwang dengan menunggang kuda. Dengan hanya bermodalkan uang Rp5.000, ia membeli kartu perdana yang sekaligus "membeli" sinyal, karena di kampungnya di Mantar sangat sulit berkomunikasi menggunakan handphon (HP), karena sinyalnya lemah.
Adegan kocak juga muncul katika Zakaria (Jack), ayah dari Ameq pulang setelah merantau selama tiga tahun di Malaysia. Dengan gaya rambut yang direbonding dan memikul tape recorderyang dibunyikan dengan volume keras ia menyapa warga dengan dialek Malaysia yang kental.
Ale (panggilan akrab Ari Sihasale) cukup berhasil menampilkan gaya khas seorang TKI yang pulang kampung setelah merantau di negeri jiran. Kemampuan akting Asrul Dahlan, pemeran Asrul dalam sinetron religi, Para Pencari Tuhan, besutan sutradara legendaris, Dedy Mizwa itu cukup sempurna memerankan tokoh seorang TKI.
Amek, Acan, Umbe, Minun dan anak-anak sekolah Mantar sangat dekat dengan Guru Imbok yang diperankan Ririn Ekawati. Ia merupakan guru favorit yang paling mengerti keinginan anak muridnya. Bahkan ketika menjelang ujian nasional ia memberikan tambahan pelajaran di bawah kolong rumah panggung.
Guru Imbok juga dengan sabar mengajari para orangtua penyandang buta aksara di Desa Mantar membaca dan menulis.
Karena pada tahun sebelumnya murid-murid di hampir seluruh Indonesia banyak yang tidak lulus ujian nasional, maka guru-guru SD dan SMP 08 Desa Mantar, tempat Amek dan kawan-kawannya sekolah semakin memperketat sistm belajar dan mengajar.
Namun penegakan disiplin yang kaku yang dilakukan oleh Guru Alim (Lukman Sardi) ternyata menimbulkan dampak kurang baik bagi murid-murid yang masih dalam usia pertumbuhan. Paling tidak bagi Ame, Umbe, Dulah, Acan dan Ujang.
Kebiasaan Guru Alim yang sering menghukum muridnya yang salah itu mendapat protes keras dari "Papin" (kakek) Haji Maesa yang memerankan tokoh guru agama yang membimbing dan mengajar anak-anak di Desa Mantar pengetahuan agama dan ahlak.
Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak lulus ujian tahun lalu. Sifatnya yang introfed, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya disekolah. Sebaliknya Minun kakaknya, duduk dibangku SMP dan selalu juara kelas.
Ia juga sering menjuarai lomba matematika se Kabupaten Sumbawa Barat. Sederet piala dan sertifikat berjejer diruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat di Desa Mantar.
Adegan yang mengundang haru ketika Ameq ditinggalkan Minun, kakak yang menyayanginya untuk selama-lamanya karena jatih dari pohon. Ditambah lagi, "smodeng", kuda kesayangan Ameq diambil orang sebagai pengganti jam palsu yang dijual ayahnya, Jack. Kesedihan yang mendalam itu mengakibatkan Ameq jatuh sakit.

Demikian, Selamat menonton ajak serta putra & putri serta keluarga anda yang lain...