Selasa, 18 Oktober 2011

Pantai Komando Nusakambangan, keindahan yang tersembunyi


Akhir tahun 2010 yang lalu, kami bersama rombongan dari Blazer Indonesia Club (BIC) berkesempatan untuk mengunjungi pulau Nusakambangan, Cilacap. Awalnya istri cukup khawatir dan juga bertanya, ngapain sih jalan-jalan ke penjara, mana penjara kelas kakap lagi, yang katanya mengerikan dan tidak layak dikunjungi. Namun karena pergi dengan rombongan yang cukup besar, akhirnya istri setuju.

Berikut ini cerita pengantar dulu ya tentang pulau Nusakambangan yang di ambil dari berbagai sumber.

Nusa Kambangan adalah nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) berkeamanan tinggi di Indonesia. Masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap. Untuk mencapai pulau ini orang harus menyeberang dengan kapal feri khusus yang dikelola oleh departemen kehakiman dari pelabuhan di Cilacap. 

ini nih pelabuhan penyeberangannya, saat ini  kapal penyeberangan yang digunakan adalah Pengayoman II.

Pulau Nusakambangan, yang berstatus sebagai cagar alam, juga merupakan habitat bagi pohon-pohon langka, namun banyak yang telah ditebang secara liar. Saat ini yang tersisa kebanyakan adalah tumbuhan perdu, nipah, dan belukar. Kayu pawlar yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah dikeringkan, mempunyai kualitas yang setara dengan kayu dari Kalimantan. Secara tradisional, penerus dinasti Mataram sering melakukan ritual di pulau ini. Nusa Kambangan juga tercatat sebagai pertahanan terakhir dari tumbuhan Wijayakusuma yang sejati.




 Suasana di dalam kapal penyeberangan Pengayoman II, Nakhodanya orang dari departemen kehakiman, crew kapal adalah narapidana yang sudah dalam proses asimilasi.



Aktifitas di salah satu sisi pulau Nusakambangan,


Ucapan selamat datang di pelabuhan Wijajaypura apa wijakusuma, lupa eui. Sebagai gerbang masuk utama dari kawasan pulau Nusakambangan


Tugu prasasti di bundaran setelah keluar dari pelabuhan feri, dari tugu ini ada dua percabangan jalan.




Berpose sejenak di bekas kapal pengayom I, yang dulu nya di pakai sebagai sarana penyeberangan.

Di sana-sini, kita akan menemukan beberapa bangunan Lapas tua yang sudah rontok pasti memancing rasa ingin tahu mengenai sejarahnya. Sejak zaman Belanda, ada sembilan Lapas di pulau ini, yaitu Lapas Karang Tengah (Dibangun 1927), Lapas Gliger (1925), Lapas Limus Buntu (1935), Lapas Nirbaya (1912), Lapas Batu (1935), Lapas Besi (1927), Lapas Kembang Kuning (1950), Lapas Permisan (1928) dan Lapas Karang Anyar (1912). 
Kesembilan Lapas ini dibangun tersebar dari bagian Timur ke bagian Barat pulau yang berluas sekitar 21.000 hektar  yang pengawasannya dan pengelolaannya langsung di bawah kewenangan Menteri Kehakiman dan HAM. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, lima dari sembilan Lapas tadi sudah rontok, sehingga kini hanya tertinggal empat Lapas saja, yaitu Lapas Batu, Lapas Besi (Lapas Narkoba), Lapas Kembang Kuning dan Lapas Permisan. 

Seiring dengan itu pula, pada tanggal 27 April 1964 sistem kepenjaraan diubah menjadi sistem pemasyarakatan, serta istilah penjara diganti menjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Sisa-sisa Lapas tua yang sudah rontok itu dibiarkan saja begitu, termasuk beberapa rumah tuanya, sehingga jika pengunjung melewati jalan dari Sodong ke Lapas Batu, Lapas Besi, terus ke Barat ke Lapas Kembang Kuning dan yang terjauh (sekitar 8 Km) Lapas Permisan, maka dapat disaksikan sisa-sisa bangunan itu menjadi pemandangan yang menarik.

Tidak berapa jauh dari LP Permisan kita akan menemui gerbang yang sangat indah dan jantan, yaitu gerbang masuk pantai komando yang menjadi tempat penggemblengan prajurit prajurit dengan kualifikasi khusu dari satuan elit angkatan darat yaitu Kopasus.



 Deburan ombak pantai selatan yang sangat indah, memecah di pasir putih dan kumpulan batu karang, sungguh pemandangan yang sangat indah. kontras sekali dengan image tentang pulau nusakambangan yang menyeramkan.

Jumat, 14 Oktober 2011

Lumpur Lapindo

Dalam salah satu perjalanan ke wilayah Jawa timur pada akhir tahun 2009 yang lalu, saya menyempatkan diri untuk menyaksikan langsung apa itu lumpur lapindo yang selama ini hanya di dengar atau dilihat dari media masa saja.

Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo (Lusi) , adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006

Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan pengeboran. Kedua, semburan lumpur kebetulan terjadi bersamaan dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui. Namun bahan tulisan lebih banyak yang condong kejadian itu adalah akibat pemboran.
 
Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi,Indonesia.







 Foto-foto diatas di ambil di bulan Oktober 2009 dalam artian 3 tahun setelah semburan awal, saya pribadi memandang ini sebagai satu bencana yang teramat besar.
Saat ini di bulan Oktober tahun 2011, 2 tahun setelah kunjungan itu kondisi semburan lumpur masih terus berlangsung sementara tindakan nyata untuk menghentikannya belum terlihat. Entah sampai kapan warga yang terdampak mendapatkan kembali kehidupannya..

Selasa, 11 Oktober 2011

Pantai Pangandaran




Pada liburan akhir tahun 2010 lalu kami sekeluarga berkesempatan untuk menikmati indahnya pantai Pangandaran yang merupakan salah satu objek wisata pantai yang menjadi primadona di Jawa Barat. Pantai pangandaran terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, Jawa barat.

Latar belakang tower penjaga pantai atau kerennya bay watch,


Indahnya deburan ombak dengan latar belakang bendera merah sebagai tanda peringatan untuk jangan berenang di area sekitar, berbahaya.



Hamparan pasir yang halus seakan mengajak untuk terus bermain, membuat aneka istana pasir walau di atas kepala matahari menyengat dengan teriknya.


 
Woi bang, kolor nya keliatan tu..wkakkkkk. Celana dalam warna biru, sebiru warna langit yang cerah dengan pancaran terik matahari yang menyengat, dan tidak dirasakan oleh abang dan adek ini..







Area parkiran kendaraan yang langsung dapat di capai tidak jauh dari jalan raya Pangandaran.



Morning blessing dari Boss

Hi all,

This early morning when I switching on my PC , it just automatically turn on the face book page which a moral story enlightening me that I just want to share with you:

A donkey fell down into the well:

One day a farmer’s donkey fell down into the well. The animal cried piteously for hours as the farmer tried to figure out what to do. Finally, he decided the animal was old ,and the well needed to be covered up anyway; it just wasn’t worth to retrieve the donkey.

He invited all his neighbors to come over and help him. They all grabbed a shovel dirt into the well. At first, the donkey realized what was happening and cried horribly. Then ,to everyone’s amazement he quieted down.

A few shovel loads later, the farmer finally looked down the well. He was astonished at what he saw. With each shovel of dirt that hit his back, the donkey was doing something amazing . he would shake it off and take a step up.

As the farmer’s neighbors continued to shovel dirt on top of the animal, he would shake it off and take a step up. Each of our troubles is a stepping stone. We can get out of the deepest wells just by not stopping, never giving up! Shake it off and take a step……

Remember the Five simple rules to be happy;
1.       Free your heart from hatred-Forgive
2.       Free your mind from worries-Most never happens
3.       Live simply and appreciate what you have –to be contented
4.       Give more- appreciate yourself that you still can give rather than take.
5.       Expect less from people but more from God.-Always do it as it was for God.

 
We have two choices….smile and close this page , or pass this along to someone else to share the lesson.
Learned the Moral of this story and start to re-new our Heart / mind to live a new life that will change our destiny.

God bless you all.

Regards,

Lonsay Monas

Lonsay merupakan sebutan istri tersayang untuk salah satu makanan favoritnya yaitu lontong sayur, dan anehnya lonsay yang menjadi favorit utama adalah yang dijual di area parkiran IRTI Monas. Akibatnya setiap kali kami berkunjung ke seputaran Jakarta pusat, dapat dipastikan harus mampir untuk menikmati makanan favorit sang permaisuri... layak dicoba.

  

 ketupat nasi sebagai bahan baku utama, tergantung seksi nan semok di gerobak abang penjual,


 Sepiring lonsay dengan taburan krupuk yang menggugah selera




tak lupa ada tambahan telor bulat dan beberapa potongan tahu semakin menambah kenikmatan




Sementara sang Monas berdiri gagah dengan nyala api berwarna emas, yang konon memang diselaputi emas murni yang di sumbangkan oleh masyarakat propinsi Bengkulu daerah asal ku..
Bagi rekan-rekan yang penasaran silahkan meluncur langsung ke TKP,..*gaya dalang parto..kekkk




Kamis, 06 Oktober 2011

Museum Satria Mandala Jakarta

 Museum Satria Mandala adalah salah satu obyek wisata yang paling sering kami sekeluarga kunjungi, terutama apabila kedatangan keluarga atau saudara dari kampung. dari beberapa rekaman foto tercatat bahwa kami pernah mengunjungi museum ini pada tanggal 27 Juli 2007 dan 19 April 2009.

Museum ini merupakan gedung yang besar dan megah. Gedung ini dahulu bernama Wisma Yaso, terletak di Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan dan dibangun pada tahun 1960. Semula gedung ini merupakan tempat kediaman Nyonya Ratna Sari Dewi Sukarno, salah satu isteri Presiden Sukarno.
Gagasan untuk mendirikan museum ABRI dicetuskan oleh Kepala Pusat Sejarah ABRI saat itu, Drs. Nugroho Notosusanto. Pembangunannya dimulai sejak 15 November 1971, selesai tahun 1979, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 5 Oktober 1972. Menampilkan secara visual tahapan-tahapan perjuangan rakyat Indonesia.

Koleksi Meriam tempur yang terletak di depan gedung utama
Dalam museum ini dapat ditemui berbagai koleksi peralatan perang di Indonesia, dari masa lampau sampai modern seperti koleksi ranjau, rudal, torpedo, tank, meriam bahkan helikopter dan pesawat terbang (satu diantaranya adalah pesawat Cureng yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara Agustinus Adi Sucipto).

 Koleksi pesawat tempur yang terdapat di sisi kiri gedung utama



Koleksi meriam tempur yang terdapat di dalam gedung utama

 Koleksi Jeep Tentara yang terletak di samping kanan gedung utama

 Koleksi tank tempur yang terdapat di sisi kanan gedung utama

 Area koleksi persenjataan laut, termasuk miniatur pangkalan angkatan laut disisi belakang gedung utama.


 Koleksi persenjataan dan alat tempur udara yang terletak di halaman depan gedung utama museum.

 Akhirnya berfoto bersama nenek tercinta setelah puas melihat-lihat koleksi museum,..
Museum ini salah satu alternatif pengisi liburan yang baik buat keluarga,... we will back..ha..hahhha.