Saya menyadari bahwa dalam menjalankan bisnis, saya banyak mengambil keputusan sendirian. Saya sadar ini bukan hal yang baik. Bagaimana menjaga agar saya tidak menjadi pemimpin yang terisolasi? Arthur Lakiisa, Kampala, Uganda.
Sebenarnya agak merupakan kebetulan bahwa pertanyaan Anda sampai di meja kami pekan ini. Waktunya bersamaan dengan dua CEO dari perusahaan terkenal, yakni Chuck Prince dari Citigroup Inc dan Stan O'Neal dari Merrill Lynch & Co dihempaskan dari posisinya. Mereka berdua bahkan dikritik secara terbuka karena "dosa" mereka mengejutkan pasar dengan kinerja perusahaan yang buruk.
Sekarang, kami tidak tahu apakah CEO sekarang telah terisolasi dari orang-orang dalam organisasinya. Sehingga mereka tidak menyadari bahwa ada masalah menghadang di hadapannya. Namun kekuatan dari "kesenjangan ekspektasi" menyarankan kedua CEO itu tidak menyadari masalah yang dihadapi. Paling tidak sampai level tertentu, mereka dibiarkan tidak tahu menahu soal kinerja perusahaan yang buruk. Mungkin seperti Anda, mereka merasa sendirian di puncak kepemimpinan.
Dan mungkin seperti Anda juga, mereka sebenarnya sadar terisolasi itu tidak baik. Hanya saja mereka tidak menaydari masalah ini dengan cepat. Hal itu berakibat fatal. Faktanya adalah, ketika Anda menjadi seorang pemimpin, satu hal yang harus Anda cegah adalah menjadi terpojok dan terpenjara di menara gading.
Kemudian, seperti yang Anda rasakan, memang ada sebabnya menjadi bos yang secara tanpa disengaja menjadi terisolasi. Sepertinya memang ada kekuatan alami yang "melindungi" Anda dari mengetahui keadaan yang sebenarnya. Berita baik akan sampai kepada Anda dengan cepat, namun ketika ada berita buruk, orang-orang di bawah Anda akan menahannya dan berharap masalah itu dapat diatasi sebelum ada yang menyadarinya.
Pada saat yang sama, ada ada kecenderungan bagi pemimpin, bagi siapapun, untuk mengelilingi diri mereka dengan orang bertipe "yes boss", yang akan membuat mereka merasa aman dengan mengesankan tidak ada masalah yang terjadi. Dalam kebanyakan perusahaan, tentu saja tidak begitu keadaannya. Inilah mengapa Anda harus menjadi agresif dalam melawan keterisolasian itu.
Sama pentingnya Anda dikelilingi orang-orang dari luar perusahaan, dengan orang-orang dalam Anda sendiri. Tentu saja kebanyakan pemimpin memiliki sederetan penasihat dan orang-orang yang dapat secara langsung melapor pada Anda. Namun kelompok semacam itu bisa dengan mudah jatuh menjadi semacam ritual, di mana dialog yang terjadi adalah asumsi dari apa yang ingin Anda dengar.
Anda dapat mengalahkan dinamika bisnis dengan menciptakan "kabinet dapur" yang berisi orang-orang yang cerdas, semangat dan percaya diri. Cobalah untuk menghindari tersangka yang umum: pastikan Anda mengumpulkan orang-orang yang merupakan agen perubahan dan para penggerutu yang kritis. Para agen perubahan inilah yang biasanya paling sensitif terhadap perubahan di pasar. Dan para penggerutu inilah, walaupun mereka kadang menyebalkan, selalu menyadari ada ada sesuatu yang salah.
Terakhir, pemimpin dapat mencegah menjadi terisolasi dengan melakukan apa yang mereka rasakan harus dilakukan. Manfaatkan intusisi, dan kadang bersikaplah seperti orang yang paling bodoh. Tentunya, sebagai pemimpin, orang-orang akan mengharapkan Anda menjawab semua masalah, dan tentunya Anda ingin meresponnya dengan baik. Namun daripada melakukan itu, tunjukkan pada semua orang bahwa tugas Anda adalah bertanya tentang semuanya.
Sebenarnya agak merupakan kebetulan bahwa pertanyaan Anda sampai di meja kami pekan ini. Waktunya bersamaan dengan dua CEO dari perusahaan terkenal, yakni Chuck Prince dari Citigroup Inc dan Stan O'Neal dari Merrill Lynch & Co dihempaskan dari posisinya. Mereka berdua bahkan dikritik secara terbuka karena "dosa" mereka mengejutkan pasar dengan kinerja perusahaan yang buruk.
Sekarang, kami tidak tahu apakah CEO sekarang telah terisolasi dari orang-orang dalam organisasinya. Sehingga mereka tidak menyadari bahwa ada masalah menghadang di hadapannya. Namun kekuatan dari "kesenjangan ekspektasi" menyarankan kedua CEO itu tidak menyadari masalah yang dihadapi. Paling tidak sampai level tertentu, mereka dibiarkan tidak tahu menahu soal kinerja perusahaan yang buruk. Mungkin seperti Anda, mereka merasa sendirian di puncak kepemimpinan.
Dan mungkin seperti Anda juga, mereka sebenarnya sadar terisolasi itu tidak baik. Hanya saja mereka tidak menaydari masalah ini dengan cepat. Hal itu berakibat fatal. Faktanya adalah, ketika Anda menjadi seorang pemimpin, satu hal yang harus Anda cegah adalah menjadi terpojok dan terpenjara di menara gading.
Kemudian, seperti yang Anda rasakan, memang ada sebabnya menjadi bos yang secara tanpa disengaja menjadi terisolasi. Sepertinya memang ada kekuatan alami yang "melindungi" Anda dari mengetahui keadaan yang sebenarnya. Berita baik akan sampai kepada Anda dengan cepat, namun ketika ada berita buruk, orang-orang di bawah Anda akan menahannya dan berharap masalah itu dapat diatasi sebelum ada yang menyadarinya.
Pada saat yang sama, ada ada kecenderungan bagi pemimpin, bagi siapapun, untuk mengelilingi diri mereka dengan orang bertipe "yes boss", yang akan membuat mereka merasa aman dengan mengesankan tidak ada masalah yang terjadi. Dalam kebanyakan perusahaan, tentu saja tidak begitu keadaannya. Inilah mengapa Anda harus menjadi agresif dalam melawan keterisolasian itu.
Sama pentingnya Anda dikelilingi orang-orang dari luar perusahaan, dengan orang-orang dalam Anda sendiri. Tentu saja kebanyakan pemimpin memiliki sederetan penasihat dan orang-orang yang dapat secara langsung melapor pada Anda. Namun kelompok semacam itu bisa dengan mudah jatuh menjadi semacam ritual, di mana dialog yang terjadi adalah asumsi dari apa yang ingin Anda dengar.
Anda dapat mengalahkan dinamika bisnis dengan menciptakan "kabinet dapur" yang berisi orang-orang yang cerdas, semangat dan percaya diri. Cobalah untuk menghindari tersangka yang umum: pastikan Anda mengumpulkan orang-orang yang merupakan agen perubahan dan para penggerutu yang kritis. Para agen perubahan inilah yang biasanya paling sensitif terhadap perubahan di pasar. Dan para penggerutu inilah, walaupun mereka kadang menyebalkan, selalu menyadari ada ada sesuatu yang salah.
Terakhir, pemimpin dapat mencegah menjadi terisolasi dengan melakukan apa yang mereka rasakan harus dilakukan. Manfaatkan intusisi, dan kadang bersikaplah seperti orang yang paling bodoh. Tentunya, sebagai pemimpin, orang-orang akan mengharapkan Anda menjawab semua masalah, dan tentunya Anda ingin meresponnya dengan baik. Namun daripada melakukan itu, tunjukkan pada semua orang bahwa tugas Anda adalah bertanya tentang semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar