Selasa, 29 Desember 2015

Perjuangan Tanpa Pandang Bulu

Perjuangan Tanpa Pandang Bulu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Memulai hari baru dengan sebuah senyum yang tersimpul dari bibir mungilnya. Tidak salah lagi senyuman yang ikhlas dari lubuk hatinya terpancarkan lagi setelah sepekan dia terbelenggu oleh perasaan bersalahnya kepada orang-orang terkasihnya. Asih, dialah yang memulai pagi hari ini dengan senyum itu berangkat menuju sekolahnya tercinta, untuk mengisi kembali amunisinya demi meraih cita-citanya. Dia sekarang telah duduk dibangku kelas tiga SMP Kusuma Bangsa, itu berarti sebentar lagi ia akan meninggalkan sekolah tercintanya untuk ke tingkatan yang lebih atas lagi yakni SMA.

Asih, remaja yang lugu dan patuh pada orangtuanya serta sayang dengan adik-adiknya. Namun, nasibnya tak seberuntung teman-temannya, dia terlahir dari keluarga yang sederhana bahkan semenjak ayahnya tak lagi bekerja di pabrik konveksi yang tak jauh dari rumahnya dan sekarang bekerja serabutan, dia harus membantu ibunya berjualan makanan demi tetap mengebulnya dapur mereka dan lancarnya sekolahnya juga adik pertamanya, Bimo. Tetapi dia tak pernah merasa malu ataupun mengeluh walaupun teman-temannya sering mengejeknya.

Asih merasa be
... baca selengkapnya di Perjuangan Tanpa Pandang Bulu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 17 Desember 2015

Bunga Bakung

Bunga Bakung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya. Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya. Ia menjengkeli gurunya.

Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya: 'Pernahkan engkau memperhatikan bunga bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?' Anak itu menggelengkan kepala.

'Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir hari bunga bakung tersebut akan layu dan mati. Namun sebelum mati, ia telah memberikan yang terbaik, ia telah memancarkan keindahannya.' Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati.

'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama. Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama walau kadang tak dihiraukan orang. Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa dalam hidupnya ia cuma punya satu misi yakni memberikan keindahan.'

Anak itu memahami maksud ibunya.


... baca selengkapnya di Bunga Bakung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 10 Desember 2015

Betapa Miskinnya Kita

Betapa Miskinnya Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin.

Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini?"

"Wah, sangat luar biasa Ayah"

"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.

"Oh iya" kata anaknya

"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab....

"Saya saksikan bahwa :

Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.

Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.

Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.

Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memi
... baca selengkapnya di Betapa Miskinnya Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 03 Mei 2012

Donor Darah ke-23

Selasa tanggal 2 Mei yang lalu, saya dan istri menyempatkan diri untuk melakukan donor darah sukarela yang memang secara rutin kami lakukan setiap tiga bulan. Untuk kali kami lakukan di RS Harapan keluarga Cikarang yang mana bertepatan dengan program rutin yang juga selalu diadakan oleh RS tersebut.

Kali ini donor darah yang ke-23 yang telah saya lakukan secara rutin, dan Insya Allah akan terus saya lakukan. Banyak sekali manfaat yang saya rasakan dengan melakukan donor darah rutin ini, apalagi saya termasuk salah satu penderita penyakit darah tinggi, yang harus selalu minum obat secara rutin.

Ayo,. bro n sist "donor darah untuk kemanusiaan"

Jumat, 16 Maret 2012

Mandi Hujan

Salah satu kegiatan yang mengasikan dengan kedua jagoanku adalah mandi hujan, apabila ada kesempatan kami selalu manfaatkan untuk mandi bersama, terutama di depan rumah.







@rumah Antilop, maret 2011..

 @rumah nenek, libur lebaran oktober 2008

Wajah riang abang & adek mandi ujan @rumah nenek  





Jumat, 02 Maret 2012

Berbuat baik

Selamat Jum'at pagi,. semoga berkah Jum'at selalu melindungi kita semua..ammin.

Ada seorang petani yang menjual mentega seberat 1 kg setiap hari kepada tukang roti. Hal ini terjadi berbulan-bulan, hingga pada suatu hari tukang roti curiga mentega yang ia beli tidak benar-benar seberat 1 kg. Ditimbanglah mentega tersebut, dan benar beratnya kurang dari 1 kg. Tukang roti pun mengadukannya ke pengadilan. Di pengadilan, hakim bertanya kepada petani mengapa ia menjual mentega secara curang. Petani menjawab: "Pak Hakim, pagi-pagi subuh saya sudah pergi ke pasar membeli roti seberat 1 kg untuk makan keluarga saya hari itu. Roti itulah yang saya gunakan sebagai pemberat untuk menimbang mentega yang akan saya jual. Apabila mentega saya dianggap kurang dr 1 kg, maka semestinya penjual roti yang bersalah karena menjual roti seharga 1 kg dengan berat yang kurang dari 1 kg.

Sebagaimana bumerang, dalam kehidupan prinsip bumerang juga berlaku dalam setiap sikap & tindakan kita. Apabila kita sering berbuat kurang baik, akan ada efek negatif yang merugikan kita. Sebaliknya semakin sering kita berbuat kebaikan,maka akan ada pahala atas kebaikan kita tersebut...Ayo berbuat baik, mulai dari yang kecil seperti tersenyum dan bertegur sapa dengan orang2 yang kita temui. 

Jumat, 03 Februari 2012

Ultah koe...Life begin at 40

Hari ini tepat 40 tahun usia ku, sejak dilahirkan dari rahim ibunda tercinta pada 3 Februari 1972.
tak banyak yang bisa dituliskan, tapi ada banyak referensi yang mengindikasikan bahwa umur 40 adalah umur yg krusial..halah....life begin at 40 kate orang bule.

berikut ini beberapa kutipan yang mengingatkan kita bahwa 40 tahun adalah saatnya untuk berbenah

as-Syaikh al-Arif Abdul Wahhab bin Ahmad as-Sya'rani dalam kitabnya al-Bahrul-Maurud menyebutkan: "Telah diambil janji-janji dari kita, bahwa apabila kita telah mencapai umur empatpuluh tahun, hendaklah bersiap-siap dengan melipat kasur-kasur dan selalu ingat bahwa kita sekarang sedang dalam perjalanan menuju akhirat pada setiap nafas yang kita tarik sehingga tidak akan lagi merasa tenang hidup di dunia. Di samping itu hendaknya kita menghitung setiap detik dari umur kita sesudah melebihi empat puluh tahun, sebanding dengan seratus tahun sebelumnya."
Imam Syafi'i (rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata: "Supaya aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan menuju akhirat."
Berkata Wahab bin Munabbih: " Aku baca dalam beberapa kitab, bahwasanya ada suatu suara menyeru dari langit ke-empat pada setiap pagi: ' Wahai orang-orang yang telah berusia empatpuluh tahun! kamu adalah tanaman yang telah dekat dengan masa penuaiannya. Wahai orang-orang yang telah berusia limapuluh tahun! Sudahkah kamu ingat tentang apa yang telah kamu perbuat dan apa yang belum? Wahai orang-orang yang telah berusia enampuluh tahun! Tidak ada lagi dalih bagimu. Oh, alangkah baiknya seandainya semua mahluk tidak diciptakan! Atau jika mereka telah diciptakan, seharusnya mereka mengetahui, mengapa mereka diciptakan. Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! "